Senin, 02 Agustus 2021

VIDEO MATERI PEMBELAJARAN AGAMA KATOLIK SMP

 Salam sejahtera, salam sehat, salam damai dalam kasih Tuhan.

Sudah lama saya tidak mengupdate blog ini. Hari ini saya mencoba untuk memulai aktif mengisi blog ini untuk berbagi bersama teman-teman Guru Agama Katolik khususnya untuk kali ini yang tingkat SMP. Pada kesempatan ini saya ingin berbagi link video materi pembelajaran Pendidikan Agama Katolik tingkat SMP yang sempat saya buat dan sudah saya share ke Youtube. Video ini bukan berupa video proses pembelajaran dari mulai pendahuluan sampai dengan penutup, melainkan berupa video penjelasan materi pelajaran PAK Tingkat SMP yang dapat dimanfaatkan oleh teman-teman GAK sebagai bahan untuk memberikan penjelasan tentang materi pelajaran atau sebagai peneguhan atas kegiatan pembelajaran, terlebih selama masa Pandemi ini karena kita harus melaksanakan PJJ dan anak-anak melaksanakan kegiatan BDR.

Saya menyadari bahwa isi materi yang disampaikan masih jauh dari sempurna dan belum mencakup semua hal yang mungkin teman-teman ajarkan di dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan membantu bagi teman-teman yang memerlukan.

Untuk melihatnya, silahkan Klik Link sesuai dengan judul materi pelajarannya.

 

Berikut saya share Link Video Materi Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Tingkat SMP yang sempat saya buat. Semoga bermanfaat.

 

Kelas VII

1.     Manusia citra Allah yang unik  https://www.youtube.com/watch?v=V70ATztxoMw

2.     Tugas manusia sebagai citra Allah  https://www.youtube.com/watch?v=AjaCgSJTTBY

3.     Aku memiliki keterbatasan   https://www.youtube.com/watch?v=gcErFNETSCw

4.     Bersyukur diciptakan sebagai Citra Allah   https://www.youtube.com/watch?v=pXxJBiing8I

5.     Aku bangga sebagai perempuan atau laki-laki https://www.youtube.com/watch?v=RQIPutVXZHs

6.     Peran sekolah dan Gereja bagi perkembanganku   https://www.youtube.com/watch?v=uvv425dz2u8

7.     Berpacaran  https://youtu.be/q_kzyOTOJnI

8.     Yesus Sang Pendoa   https://youtu.be/7BfYEFuKvWg

9.     Yesus Sang Pengampun   https://youtu.be/RrBw4KEjT04

10.  Yesus Pejuang Kesetaraan Gender  https://youtu.be/KMdaTlgp9sM

11.  Kebebasan Anak-Anak Allah  https://youtu.be/Us9bixC6YxQ

12.  Sabda Bahagia  https://youtu.be/mKcUU9Ufp_E

13.  Kasih yang Tidak Membedakan  https://youtu.be/APJTDVlBgqQ

 

Kelas VIII

1.     Kerajaan Allah sebagai Pokok Pewartaan Yesus   https://www.youtube.com/watch?v=FBUfhJf-SSY

2.     Yesus mewartakan Kerajaan Allah melalui perumpamaan   https://www.youtube.com/watch?v=gqGa9x_xNis

3.     Yesus mewartakan Kerajaan Allah melalui Tindakan  https://www.youtube.com/watch?v=t9dVw0FlLdE

4.     Yesus memanggil murid-muridNya   https://www.youtube.com/watch?v=wvjOgrQX72s

5.     Tanggapan atas pewartaanYesus, Sengsara dan wafat Yesus  https://www.youtube.com/watch?v=O-LseFzlDf8

6.     Konsekuensi atas pewartaan Yesus   https://youtu.be/O-LseFzlDf8

7.     Gereja sebagai Persekutuan  https://youtu.be/YiDRulYawI8

8.     Pelayanan gereja sebagai paguyuban   https://youtu.be/oKoleY_dD3E

9.     Gereja sebagai tanda dan sarana Keselamatan manusia https://youtu.be/RweF1Cqn7Gw

10.  Sakramen Baptis   https://youtu.be/ZgLZCR-FT2s

11.  Sakramen Ekaristi   https://youtu.be/RfKvEIrikPg

12.  Sakramen Tobat   https://youtu.be/pWOxHTTO9E8

13.  Sakaramen Pengurapan Orang Sakit  https://youtu.be/1HK6cr7ePmA

 

Kelas IX

1.     Allah adalah sumber keselamatan yang sejati   https://www.youtube.com/watch?v=qo45wI-jfkI

2.     Beragama sebagai tanggapan atas pewartaan Yesus  https://www.youtube.com/watch?v=Pz2omniYWo8

3.     Beriman sebagai tanggapan atas pewartaan Yesus   https://www.youtube.com/watch?v=g9g-9UvVmr4

4.     Beriman Kristiani  https://www.youtube.com/watch?v=bcwplErJL18

5.     Iman dan Kebersamaan dalam jemaat  https://www.youtube.com/watch?v=V8as9oa84kU

6.     Maria Teladan umat Beriman  https://www.youtube.com/watch?v=B7dpIqGWuL0

7.     Alam sebagai Bagian HidupManusia  https://youtu.be/Yqct1m8JhEA

8.     Kemajemukan Agama dan Kepercayaan https://youtu.be/hdzCXl0E3x4

9.     Sikap Gereja Katolik terhadap Agama dan Kepercayaan lain  https://youtu.be/6iimHWroiH0

Cita-cita demi Menggapai Masa Depan https://youtu.be/rD0oqgo5b-w


Rabu, 27 Mei 2020

Rangkuman Aku Memiliki Kemampuan dan Keterbatasan


Setiap manusia pasti mempunyai kemampuan atau potensi yang dikembangkan dalam dirinya, baik berupa bakat atau kemampuan maupun berupa sifat/ karakter atau kebiasaan baik. Maka, tugas setiap orang adalah untuk menemukan kemampuannya. Tuhan memberikan talenta kepada setiap orang itu berbeda-beda dengan maksud agar mereka dapat saling membantu, melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain



Dalam Injil Matius 25 : 14 – 30 tentang “Talenta “ Tuhan memberikan kepada setiap orang “Talenta” (kemampuan) sebagai karunia secara berbeda-beda. Tuhan memanggil kita agar mengembangkan talenta itu semaksimal mungkin, sehingga menghasilkan “buah” yang melimpah. Setiap orang harus bertanggung jawab terhadap talenta yang dikaruniakan Tuhan kepadanya.



Dalam perumpamaan tentang talenta tersebut, digambarkan ada dua sikap terhadap talenta. Ada orang yang sungguh bertanggungjawab dan mengembangkannya sehingga menghasilkan buah, dan ada juga yang tidak berbuat apa-apa sehingga tidak menghasilkan apa-apa.

Perlakuan Tuhan kepada dua sikap tersebut juga berbeda. Sikap Bapa terhadap orang yang mau mengembangkan talenta adalah; memujinya, menambahkan talenta padanya dan memberikan kebahagiaan kepadanya, sedang kepada orang yang tidak mau mengembangkan talenta, Bapa marah, kecewa, mengambil talenta itu dan memberi hukuman kepadanya.



Karena kemampuan kita berbeda-beda, Tuhan menghendaki agar kita bekerja sama dan saling melengkapi satu terhadap yang lain. Dengan kata lain, talenta yang kita miliki perlu dikembangkan demi kepentingan bersama.

Dari Kitab Suci kita tidak mendapat informasi tentang talenta atau hoby Yesus, tetapi kita menemukan hal ini : Bila mengajar, maka pengajaranya mampu menarik orang untuk bertobat. Pribadinya sedemikian menarik, sehingga kat-katanya dapat membuat orang merasa disapa dan dihargai. Dan masih banyak hal positif lain yang dapat kita temukan dalam kepribaian-Nya. Dengan kata lain, talenta tidak selalu harus diartikan sebagai bakat/ ketrampilan seperti musik, menari dsb. Melainkan segala kemampuan khusus yang denganya kita mampu memperkembangkan diri menjadi pribadi yang utuh serta dapat melayani sesama.

Usaha yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan talenta antara lain:

1.     Belajar terus menerus tanpa takut gagal.

2.     Ikut kegiatan ekstra di sekolah yang sesuai dengan bakat dan kemampuan.

3.     Sering mengikuti berbagai macam lomba untuk mengasah kemampuan.

4.     Belajar dari pengalaman hidup orang lain dalam mencapai keberhasilan.

5.     Menimba ilmu dari orang-orang yang lebih mampu dan bijaksana.

6.     Membaca buku ilmu pengetahuan yang berguna.

7.     Menyertakan Tuhan dalam setiap usaha yang kita jalankan dan sebagainya.



Selain memiliki kemampuan, setiap orang juga mempunyai keterbatasan dalam hidupnya. Ada berbagai keterbatasan dalam hidup seseorang, misalnya :

1.     Keterbatasan fisik : cacat, buta dan cacat lainnya.

2.     Keterbatasan kemampuan intelektual : berpikir lambat, susah menganalisa masalah, dsb

3.     Keterbatasan psikologi (sifat/ karakter) : pemalu, bersikap tertutup, ingin menang sendiri, dsb.

4.     Keterbatasan ekonomi : tidak memiliki biaya atau dana

5.    Keterbatasan sistem budaya : larangan untuk merantau, kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang sulit diubah, dsb.



Ada berbagai macam sikap seseorang dalam menghadapi keterbatasan yang dimilikinya, ada yang bersikap positif, ada pula yang bersikap negative. Orang yang bewrsikap negative terhadap keterbatasannya misalnya :

1.     Sikap minder

Sikap minder ini dapat mengakibatkan :

a.     Merasa hidupnya sebagai beban, sebab merasa hidupnya kurang beruntung

b.     Sukar bergaul dan menyesuaikan diri dengan orang lain

c.     Iri hati, cemburu, menganggap orang lain lebih beruntung dari pada dirinya

d.     Memandang Tuhan tidak adil terhadap dirinya.

2.     Sifat munafik

Sikap munafik ini dapat mengakibatkan:  

a.  Melakukan segala upaya untuk meutupi kekurangan dengan menghalalkan segala cara. Misalnya : orang yang penakut akan berusaha omong besar bahwa dia sering melihat hatu, menjelekkan teman yang dianggap saingan, agar orang lain lebih dekat dan berpihak kepadanya.

b.     “Menjilat atasan “ dan menekan bawahan.



Bagaimanapun juga kedua sikap tersebut pada akhirnya akan merugikan diri sendiri. Kerugian itu antara lain :

a.     Kita akan mengalami kesulitan dalam pergaulan dengans sesama

b.     Kurang disenangi oleh teman-teman

c.     Kurang dilibatkan dalam aktifitas kelompok

d.  Tidak mampu menutupi dan menghilangkan kekurangan yang kita miliki, bahkan bisa membuat kekurangan itu semakin besar, dan makin merugikan kita



Sikap yang perlu dibangun dan dikembangkan dalam mengahdapi kekurangan adalah sikap yang positif yaitu:

1.     Kita harus mampu menerima diri sebagai pribadi yang memiliki kekurangan dan yakin bahwa hal itu juga dialami oleh setiap orang

2.     Berusaha untuk tidak menjadikan kekurangan sebagai alasan untuk tidak berkembang atau sukses. Banyak orang cacat atau memiliki kekurangan secara fisik tetap bisa meraih sukses dalam hidupnya, bahkan bisa membantu orang lain.



Dalam Injil Markus 4 : 35 – 41 tentang “Angin ribut diredakan” ada sikap positif yang dapat kita teladani dari para murid Yesus dalam menghadapi keterbatasannya. Dalam keterbatasannya mereka tidak bersikap minder, munafik, melainkan datang dan meminta kepada Tuhan Yesus (Mrk 4 : 35-41, 6 : 35-44 dan Luk 5: 1-11) mereka yakin bahwa Yesus akan membantu, sehingga mereka bisa keluar dan mengatasi keterbatasannya.

Cerita Kitab Suci tersebut membuat kita semakin diteguhkan untuk saling membantu dan bekerja sama dalam keterbatasan masing-masing demi saling melengkapi dan mengembangkan diri.

Maka cara mengatasi keterbatasan selain mencoba berlatih dan bertanya pada orang lain, ternyata kehadiran Tuhan menjadi penting. Dan bagi kita yang hidup dijaman sekarang ini bisa menempuhnya dalam doa penuh iman.



Terhadap berbagai kemampuan maupun keterbatasan yang kita miliki, patutlah kita bersyukur kepada Tuhan. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk bersyukur kepada Tuhan atas hidup kita dengan berbagai kemampuan dan keterbatasan kita misalnya :

1.     Memuliakan Allah lewat doa atau ibadat, baik secara pribadi maupun bersama.

2.     Menolong sesama yang menderita.

3.     Berusaha hidup lebih baik.

4.  Memelihara kehidupan itu sendiri, misalnya dengan menjaga kesehatan, kebersihan, menjauhi obat-obat terlarang

5.   Menjaga kehidupan orang lain, seperti yang dilakukan Ibu Theresa yang menolong orang-orang miskin dan terbuang.

6.     Membiasakan bersyukur atas peristiwa hidup, baik suka maupun duka.

Rangkuman Manusia sebagai Citra Allah yang Unik


Beberapa pengertian kata Citra:

1.     Kata “citra” dapat diartikan sebagai (image) yang menunjukkan identitas atau ciri seseorang atau kelompok. Biasanya, kata Citra dikaitkan dengan suatu nilai yang dianggap ideal dan baik, dan umumnya terkait dengan tindakan, sifat, atau karakter seseorang.

2.     Kata “citra” juga mempunyai makna keserupaan, gambaran, atau kemiripan antara seseorang atau kelompok yang dicitrakan. Misalnya, seseorang anak merupakan citra atau gambaran orang tuanya karena mempunyai keserupaan, gambaran, atau kemiripan dalam hal-hal tertentu.

3. Dalam kehidupan sehari-hari, kata citra dapat diartikan sebagai nama baik, keserupaan, kesegambaran (image), kemiripan dan sebagainya



Menurut Kitab Kejadian 1:26-27, kata citra mengandung arti sebagai gambar atau rupa. Manusia diciptakan sebagai citra Allah yang mengandung arti bahwa manusia diciptakan menurut gambar atau rupa Allah.

Dalam kisah Penciptaan dikatakan bahwa manusia diciptakan sebagai “citra Allah” artinya bahwa manusia merupakan rupa dan gambar dari Allah sendiri. Kata “rupa” dan “gambar” sekaligus melukiskan secara tepat bahwa manusia dengan Allah  berbeda, tetapi ada juga kesamaannya.

Manusia diciptakan sebagai citra Allah, maka manusia memiliki martabat sebagai pribadi, ia bukan hanya sesuatu, melainkan seseorang; ia mengenal dirinya sendiri, menjadi tuan atas dirinya, mengabdikan diri dalam kebebasan dan hidup dalam kebersamaan dengan orang lain, dan berkat rahmat ia dipanggil membangun relasi dengan Allah, pencipta-Nya.



Sebagai Citra Allah, manusia memiliki keluhuran atas martabatnya. Keluhuran martabat manusia sebagai citra Allah itu ditandai dengan kemampuan-kemampuan khusus yang hanya dimiliki manusia, yaitu:

1.   Akal budi (Daya Cipta), dengan akal budinya manusia dapat; mengenal dan menyadari diri dan orang lain di sekitarnya, mengembangkan dirinya, berkreasi dan membuat penemuan-penemuan baru (inovasi)

2.   Kehendak bebas (Karsa). Dengan kehendak bebasnya manusia dapat: membuat pilihan-pilihan dalam tindakannya, melakukan tindakan/perbuatan moral, melakukan segala sesuatu dengan sengaja (tahu dan mau).

3.    Hati nurani (Rasa, Jiwa). Dengan hati nuraninya manusia dapat: membedakan yang baik dari yang buruk, menilai sesuatu sebagai jahat atau baik.



Sebagai Citra Allah, hendaknya manusia menampilkan diri dalam segala perilakunya yang sesuai dengan perilaku Allah yang penuh belas kasih, pengampun, peduli dan sebagainya. Namun demikian banyak situasi yang menunjukkan tindakan manusia yang tidak atau belum mencerminkan panggilan dirinya sebagai Citra Allah. Disana-sini keutuhan alam ciptaan Tuhan mengalami kerusakan yang demikian parah. Selain kerusakan alam, kondisi yang paling parah adalah berkaitan dengan penghargaan manusia terhadap manusia lain. Masih ada sebagian orang diperlakukan semena-mena, direndahkan martabatnya, dan sebagainya.



Faktor penyebab yang utama adanya perilaku manusia yang tidak sesuai dengan dirinya sebagai citra Allah adalah Egoisme dan keserakahan manusia serta sikap tidak peduli terhadap hidupnya sendiri maupun hidup orang lain. Sedikit sekali orang yang berpikir bahwa tindakan yang tidak bijak terhadap ciptaan Tuhan bukan hanya menghancurkan martabat hidup manusia sekarang, melainkan juga menghancurkan generasi mendatang, dan bahwa merendahkan orang lain sama dengan menghina Sang Pencipta.



Kitab Suci menegaskan bahwa manusia adalah Citra Allah. Sebagai citra Allah manusia dipanggil untuk : beranak cucu dan bertambah banyak, memenuhi bumi dan menaklukkannya, menguasai ciptaan Allah lainnya ( Kej. 1 : 26- 30)

Panggilan yang agung itu perlu ditempatkan dalam konteks keselamatan yang dikehendaki Allah sendiri, yakni keselamatan secara utuh dan terpadu (integral), tidak hanya menyangkut dirinya sendiri, tetapi juga erat kaitannya dengan ciptaan Allah lainnya. Oleh karena itu, manusia tidak bisa bersikap sewenang-wenang atas kuasa dan tugas yang diberikan Allah.



Ada tiga ciri tugas manusia menurut Kitab Sirakh, yaitu:

1.     Manusia bertugas untuk memelihara segala sesuatu di bumi sesuai dengan rencana Allah.

2.  Manusia bertugas untuk menciptakan hubungan baik dan keselarasan dengan semua ciptaan  Tuhan, terutama ciptaan Tuhan yang paling tinggi yaitu manusia sendiri.

3.   Manusia bertugas untuk mengadakan hubungan  baik dengan Allah, lewat doa-doa, ibadat, dan lain sebagainya.



Kuasa yang diberikan Allah terbatas sifatnya. Manusia tidak bisa menjalankan sesuatu melebihi kekuasaan Allah sendiri. Maka, ukurannya adalah sejauh kuasa itu dijalankan sesuai dengan kehendak Allah. Kuasa itu perlu dijalankan secara bijak dan demi kemuliaan Allah serta kebahagiaan manusia sendiri.



Manusia harus menjalankan panggilannya sesuai dengan kehendak Allah yang tampak dalam kesadaran akan hal-hal berikut :

1.    Segala sesuatu berasal dan diciptakan Allah dan terarah pada PenciptaNya

2.    Tiap makhluk memiliki kebaikan dan kesempurnaannya sendiri

3. Semua makhluk dan ciptaan Tuhan mempunyai ketergantungan satu sama lain dan saling melengkapi secara timbal balik.



Sikap yang perlu dikembangkan sebagai citra Allah yang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan Allah adalah : bertanggungjawab dan berupaya menampilkan kecitraan Allah sendiri sebagai Pencipta dan Pemelihara melalui kata dan perbuatan, bukan dengan sikap yang menghancurkan dan menguasai.



Di dalam kehidupan sehari-hari kita dapat mewujudnyatakan panggilan kita sebagai citra Allah:

1. Di sekolah: belajar dengan baik dan serius, menjalankan dan menaati peraturan sekolah, berpartisipasi aktif di kelas, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, tidak membuang sampah sembarangan;

2.  Di rumah: taat pada orang tua, membantu pekerjaan orang tua, menghormati dan menghargai keberadaan orang tua, anggota keluarga dan menjaga lingkungan rumah agar tetap bersih;

3.   Di masyarakat: menghormati dan menghargai orang lain, berlaku sopan santun pada orang lain, ikut kerja bakti kampung, tidak membuang sampah ke sungai.

PENGANTAR LKP KELAS 7 (LKP 2)


Anak-anak yang terkasih dalam Yesus Kristus, sebagai seorang yang beriman senantiasa menginginkan hidupnya berkembang menjadi lebih baik. Agar dapat berkembang dengan lebih baik, maka kita harus berusaha untuk mengenal diri dengan lebih baik pula dengan berbagai potensi diri maupun kekurangan atau kelemahan diri kita sendiri. Jika kita mampu untuk mengenal lebih banyak berbagai potensi atau kemampuan diri sendiri maka kita akan lebih mudah untuk mengembangkan diri kea rah yang lebih baik, dengan cara mengembangkan berbagai potensi atau kemampuan yang dimiliki.  

Selain mengenal potensi diri, kita juga perlu mengenal aneka macam keterbatasan diri atau kekurangan diri. Dengan mengenal keterbatasan diri, maka kita dapat membangun sikap yang tepat terhadap keterbatasan yang kita miliki. Dengan membangun sikap yang tepat terhadap aneka keterbatasan diri maka kita akan mampu untuk mengatasinya guna mengoptimalkan pengembangan kemampuan kita.

Kemampuan dan keterbatasan dimiliki oleh setiap orang, oleh karenanya kita haru mampu untuk menggali dan menemukan segala kemampuan dan juga keterbatasan kita agar kita mampu mengembangkan diri sesuyai dengan keadaan diri kita apa adanya. 
Seseorang yang telah mengenal dengan baik terhadap kemampuan dan keterbatansannya, kemudian mampu untuk menerimanya sebagai anugerah Tuhan, maka orang-orang seperti ini mampu untuk menunjukkan rasa syukurnya kepada Tuhan atas anugerah kemampuan dan keterbatasannya.
Bagaimana Tuhan bersikap terhadap orang yang mensyukuri kemampuan dan keterbatasannya? Bagaimana hendaknya kita mengembangkan kemampuan dan bersikap terhadap keterbatasan? Serta bagaimana kita mampu mensyukuri hidup kita dengan segala kemampuan dan keterbatasan yang kita miliki?  
Hal-hal inilah yang akan kalian dalami melalui kegiatan pembelajaran kali ini.

PENGANTAR LKP KELAS 7 (LKP 1)


Anak-anak yang terkasih dalam Yesus Kristus, kita semua mengetahui bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling tinggi derajatnya. Manusia diciptakan oleh Allah sungguh berbeda dengan ciptaan yang lain. Manusia  diciptakan menurut gambar dan rupa Allah sendiri, seperti yang difirmankan-Nya dalam Kitab Kejadian: ”Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita. Supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” (Kejadian 1: 26-27).

Manusia diciptakan Allah sungguh berbeda dengan ciptaan yang lainnya, ia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, maka sering kita sebut bhawa manusis diciptakan sebagai citra Allah. Sebagai citra Allah, manusia memiliki martabat yang luhur dibandingkan dengan ciptaan yang lain. Ia diberi anugerah akal budi, hati nurani dan kehendak yang bebas. Dengan anugerah itu, maka manusia  dapat secara sadar mengenal, menyembah, memuji dan mengabdi kepada Allah, penciptanya.

Sebagai citra Allah, manusia diberi kuasa yang sekaligus diberi tugas oleh Allah. Tugas tersebut adalah untuk berkuasa atas makhluk-makhluk ciptaan yang lain, bukan untuk menghancurkan melainkan untuk memanfaatkan, mengatur, memelihara dan mengembangkannya demi kemuliaan Allah dan kesejahteraan bersama. Jadi, manusia sudah semestinya mengarahkan hidupnya dan seluruh ciptaan kepada Allah Sang Pencipta, Sang Pemberi Hidup.

Apa makna dari citra Allah? Apa tugas manusia sebagai citra Allah? Dan apakah perilaku manusia sudah benar-benar menunjukkan jati dirinya sebagai citra Allah?  Inilah yang akan kalian dalami bersama dalam tema pelajaran kita hari ini.

Rabu, 12 September 2018

BELAJAR SAMBIL BERMAIN GAME WHO WANTS TO BE A MILLIONAIRE


Salam jumpa kembali teman-teman GAK, rasanya lama sekali saya tidak memperbaharui postingan saya di blog ini. saat ini ada banya hal baru yang mungkin bisa di sharekan pada teman teman semua. salah satunya adalah tentang bagaimana belajar yang menyenangkan bagi anak-anak di era milenial ini. Berdasarkan pengalaman mendampingi teman-teman di beberapa tempat, khususnya berkaitan dengan kemampuan guru dalam memanfaatkan ICT dalam pembelajaran bagi anak milenial, ternyata masih banyak GAK yang musti belajar lebih giat lagi dalam memanfaatkan perkembangan teknologi. Ayo teman-teman GAK kita bersama-sama belajar dan belajar lagi agar pembelajaran kita menjadi lebih sesuai dengan perkembangan jaman. Bagi teman-teman GAK yang sudah mahir dalam menggunakan teknologi, ayo rame-rame berbagi dengan teman-teman GAK yang lain agar pembelajaran PAK semakin diminati oleh anak-anak jaman NOW.

Ehhh kok malah kebanyakan crita ya....

Teman-teman, pada kesempatan ini saya ingin berbagi tentang bagaimana supaya anak-anak belajar dengan senang dan bahkan bisa mengulang-ulang materi yang dipelajari dengan menggunakan permainan Who Wants To Be A Millionaire.

Seperti apa permainanya?
Klik Link berikut ini ya.

1. Soal Agama Kelas 7 KD 3.1.   Klik  DISINI
2. Soal Agama Kelas 7 KD 3.2.   Klik  DISINI
3. Soal Agama Kelas 8 KD 3.1.   Klik  DISINI
4. Soal Agama Kelas 8 KD 3.2.   Klik  DISINI

Nah selamat mencoba dan bermain. Boleh di share kepada peserta didik SMP kelas 7 dan 8 ya.

SEMOGA LANCAR LINKNYA


Semoga Bermanfaat.

Syalom
L. Atrik W.

Selasa, 04 April 2017

STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN


Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan dukungan berbagai pihak telah menyusun materi Strategi Literasi dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama. Materi ini telah disosialisasikan dalam kegiatan Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013. Bagi teman-teman yang menjadi Instruktur Kurikulum baik itu yang Nasional, Provinsi maupun Kabupaten Kota, pasti telah mendapatkan materi ini dalam kegiatan Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013. 
Strategi Literasi dalam Pembelajaran ini diharapkan mampu menumbuhkan karakater dalam wujud budi pekerti sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 dan melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Strategi Literasi dalam pembelajaran ini menjadi acuan bagi Sekolah Menengah Pertama dalam pelaksanaan pembelajaran. Materi ini akan disempurnakan dari tahun ke tahun dengan memperhatikan masukan-masukan dari berbagai pihak, perubahan peraturan-peraturan terkait, dan
pengalaman empiris pelaksanaan literasi di sekolah.
Meskipun buku ini merupakan hasil dari Direktorat PSMP, namun materi ini sangat baik juga untuk menjadi bahan acuan dalam pembelajaran di tingkat SD maupun SMA.

Untuk lebih jelasnya, silahkan klik link berikut ini


Semoga ini bermanfaat

Berkah Dalem.

Syalom
L. Atrik W.