Rabu, 27 Mei 2020

Rangkuman Aku Memiliki Kemampuan dan Keterbatasan


Setiap manusia pasti mempunyai kemampuan atau potensi yang dikembangkan dalam dirinya, baik berupa bakat atau kemampuan maupun berupa sifat/ karakter atau kebiasaan baik. Maka, tugas setiap orang adalah untuk menemukan kemampuannya. Tuhan memberikan talenta kepada setiap orang itu berbeda-beda dengan maksud agar mereka dapat saling membantu, melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain



Dalam Injil Matius 25 : 14 – 30 tentang “Talenta “ Tuhan memberikan kepada setiap orang “Talenta” (kemampuan) sebagai karunia secara berbeda-beda. Tuhan memanggil kita agar mengembangkan talenta itu semaksimal mungkin, sehingga menghasilkan “buah” yang melimpah. Setiap orang harus bertanggung jawab terhadap talenta yang dikaruniakan Tuhan kepadanya.



Dalam perumpamaan tentang talenta tersebut, digambarkan ada dua sikap terhadap talenta. Ada orang yang sungguh bertanggungjawab dan mengembangkannya sehingga menghasilkan buah, dan ada juga yang tidak berbuat apa-apa sehingga tidak menghasilkan apa-apa.

Perlakuan Tuhan kepada dua sikap tersebut juga berbeda. Sikap Bapa terhadap orang yang mau mengembangkan talenta adalah; memujinya, menambahkan talenta padanya dan memberikan kebahagiaan kepadanya, sedang kepada orang yang tidak mau mengembangkan talenta, Bapa marah, kecewa, mengambil talenta itu dan memberi hukuman kepadanya.



Karena kemampuan kita berbeda-beda, Tuhan menghendaki agar kita bekerja sama dan saling melengkapi satu terhadap yang lain. Dengan kata lain, talenta yang kita miliki perlu dikembangkan demi kepentingan bersama.

Dari Kitab Suci kita tidak mendapat informasi tentang talenta atau hoby Yesus, tetapi kita menemukan hal ini : Bila mengajar, maka pengajaranya mampu menarik orang untuk bertobat. Pribadinya sedemikian menarik, sehingga kat-katanya dapat membuat orang merasa disapa dan dihargai. Dan masih banyak hal positif lain yang dapat kita temukan dalam kepribaian-Nya. Dengan kata lain, talenta tidak selalu harus diartikan sebagai bakat/ ketrampilan seperti musik, menari dsb. Melainkan segala kemampuan khusus yang denganya kita mampu memperkembangkan diri menjadi pribadi yang utuh serta dapat melayani sesama.

Usaha yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan talenta antara lain:

1.     Belajar terus menerus tanpa takut gagal.

2.     Ikut kegiatan ekstra di sekolah yang sesuai dengan bakat dan kemampuan.

3.     Sering mengikuti berbagai macam lomba untuk mengasah kemampuan.

4.     Belajar dari pengalaman hidup orang lain dalam mencapai keberhasilan.

5.     Menimba ilmu dari orang-orang yang lebih mampu dan bijaksana.

6.     Membaca buku ilmu pengetahuan yang berguna.

7.     Menyertakan Tuhan dalam setiap usaha yang kita jalankan dan sebagainya.



Selain memiliki kemampuan, setiap orang juga mempunyai keterbatasan dalam hidupnya. Ada berbagai keterbatasan dalam hidup seseorang, misalnya :

1.     Keterbatasan fisik : cacat, buta dan cacat lainnya.

2.     Keterbatasan kemampuan intelektual : berpikir lambat, susah menganalisa masalah, dsb

3.     Keterbatasan psikologi (sifat/ karakter) : pemalu, bersikap tertutup, ingin menang sendiri, dsb.

4.     Keterbatasan ekonomi : tidak memiliki biaya atau dana

5.    Keterbatasan sistem budaya : larangan untuk merantau, kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang sulit diubah, dsb.



Ada berbagai macam sikap seseorang dalam menghadapi keterbatasan yang dimilikinya, ada yang bersikap positif, ada pula yang bersikap negative. Orang yang bewrsikap negative terhadap keterbatasannya misalnya :

1.     Sikap minder

Sikap minder ini dapat mengakibatkan :

a.     Merasa hidupnya sebagai beban, sebab merasa hidupnya kurang beruntung

b.     Sukar bergaul dan menyesuaikan diri dengan orang lain

c.     Iri hati, cemburu, menganggap orang lain lebih beruntung dari pada dirinya

d.     Memandang Tuhan tidak adil terhadap dirinya.

2.     Sifat munafik

Sikap munafik ini dapat mengakibatkan:  

a.  Melakukan segala upaya untuk meutupi kekurangan dengan menghalalkan segala cara. Misalnya : orang yang penakut akan berusaha omong besar bahwa dia sering melihat hatu, menjelekkan teman yang dianggap saingan, agar orang lain lebih dekat dan berpihak kepadanya.

b.     “Menjilat atasan “ dan menekan bawahan.



Bagaimanapun juga kedua sikap tersebut pada akhirnya akan merugikan diri sendiri. Kerugian itu antara lain :

a.     Kita akan mengalami kesulitan dalam pergaulan dengans sesama

b.     Kurang disenangi oleh teman-teman

c.     Kurang dilibatkan dalam aktifitas kelompok

d.  Tidak mampu menutupi dan menghilangkan kekurangan yang kita miliki, bahkan bisa membuat kekurangan itu semakin besar, dan makin merugikan kita



Sikap yang perlu dibangun dan dikembangkan dalam mengahdapi kekurangan adalah sikap yang positif yaitu:

1.     Kita harus mampu menerima diri sebagai pribadi yang memiliki kekurangan dan yakin bahwa hal itu juga dialami oleh setiap orang

2.     Berusaha untuk tidak menjadikan kekurangan sebagai alasan untuk tidak berkembang atau sukses. Banyak orang cacat atau memiliki kekurangan secara fisik tetap bisa meraih sukses dalam hidupnya, bahkan bisa membantu orang lain.



Dalam Injil Markus 4 : 35 – 41 tentang “Angin ribut diredakan” ada sikap positif yang dapat kita teladani dari para murid Yesus dalam menghadapi keterbatasannya. Dalam keterbatasannya mereka tidak bersikap minder, munafik, melainkan datang dan meminta kepada Tuhan Yesus (Mrk 4 : 35-41, 6 : 35-44 dan Luk 5: 1-11) mereka yakin bahwa Yesus akan membantu, sehingga mereka bisa keluar dan mengatasi keterbatasannya.

Cerita Kitab Suci tersebut membuat kita semakin diteguhkan untuk saling membantu dan bekerja sama dalam keterbatasan masing-masing demi saling melengkapi dan mengembangkan diri.

Maka cara mengatasi keterbatasan selain mencoba berlatih dan bertanya pada orang lain, ternyata kehadiran Tuhan menjadi penting. Dan bagi kita yang hidup dijaman sekarang ini bisa menempuhnya dalam doa penuh iman.



Terhadap berbagai kemampuan maupun keterbatasan yang kita miliki, patutlah kita bersyukur kepada Tuhan. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk bersyukur kepada Tuhan atas hidup kita dengan berbagai kemampuan dan keterbatasan kita misalnya :

1.     Memuliakan Allah lewat doa atau ibadat, baik secara pribadi maupun bersama.

2.     Menolong sesama yang menderita.

3.     Berusaha hidup lebih baik.

4.  Memelihara kehidupan itu sendiri, misalnya dengan menjaga kesehatan, kebersihan, menjauhi obat-obat terlarang

5.   Menjaga kehidupan orang lain, seperti yang dilakukan Ibu Theresa yang menolong orang-orang miskin dan terbuang.

6.     Membiasakan bersyukur atas peristiwa hidup, baik suka maupun duka.

1 komentar: